Biarkan Mereka Menghadirkan Warna Mereka Sendiri
Menghangatnya kembali sinar matahari setelah derasnya hujan menghadirkan keindahan warna tersendiri di langit tua kita. Sebuah lengkungan sinar yang terbentuk dari susunan spektrum warna yang disebabkan dari adanya tetesan air hujan di udara. Susunan spektrum warna itu menggairahkan semangat semua orang akan hadirnya kehangatan dan asa kehidupan yang lebihbaik; seakan menghilangkan semua kecemasan yang telah dihadirkan dari derasnya hujan akan datangnya banjir, dan longsor. Untuk semua itu, berlaku ketentuan hanya jika semua spektrum warna itu tersusun sesuai dengan urutan yang benar, tidak overlapping, saling mendukung dan bukan saling menjegal, serta bersatu dan tidak berhamburan mementingkan spektrumnya sendiri.
Indahnya kehidupan yang dihadirkan dari adanya spektrum warna yang totally berbeda bukan merupakan sebuah harapan tanpa ada suatu kejelasan kapan dan dimana bakal terjadi. Spektrum warna itu dapat diciptakan. Siapa yang menciptakannya? Ya kita semua. Kita hanya perlu membawa spektrum kita sendiri untuk kemudian kita susun dengan spektrum orang lain, tidak peduli pun siapa mereka. Spektrum kita yang dihadirkan di atas panggung kehidupan itu bukanlah sebuah spektrum yang serampangan memaksakan spektrum warna kita terhadap spektrum orang lain. Masing-masing spektrum tersusun dari dan membawa muatannya sendiri-sendiri; bukan untuk diadu spektrum mana yang paling kuat atau dominan tetapi untuk mengkombinasikan semua spektrum tersebut untuk menghadirkan lengkungan sinar keindahan yang akan menghadirkan kehangatan dan keceriaan ke semua unsur spektrum tersebut.
Hijau bukanlah warna yang boleh menganggap bahwa warna merah adalah jahat. Warna merah bukanlah warna yang punya hak untuk menghakimi bahwa segala hal yang warna kuning miliki adalah haram. Warna kuning bukanlah warna yang memiliki keistimewaan untuk menganggap bahwa emas hanya identik dengan warnanya sendiri. Warna biru bukanlah warna yang berhak mencuri emas dari warna kuning untuk menguasai dengan cara-cara yang kotor sembari meneriaki bahwa kuninglah yang seluruhnya berlumuran lumpur kerakusan. Warna-warna itu hanya akan menghadirkan keindahan bila mereka menyadari bahwa tidak ada satu pun dari mereka yang mampu untuk memonopoli segala hal; memahami bahwa apa yang mereka lakukan bukan sekedar untuk spektrum warnanya sendiri, tetapi ada hak untuk spektrum warna yang lain.
Warna itu adalah perbedaan pendapat, perbedaan sudut pandang, perbedaan posisi, perbedaan hak dan kewajiban, perbedaan unsur dan fungsi sosial, perbedaan suku, agama dan ras, dan perbedaan lainnya yang semuanya seharusnya bukan menghadirkan segmentasi yang mengarah pada perpecahan. Kita semua mengetahui dan meyakini bahwa kita dapat memandang dan hidup di tengah warna-warni yang bermacam-macam dengan membiarkan mereka menghadirkan warna mereka sendiri untuk dapat mengerti dengan hati dan ketulusan kita bahwa keindahan warna-warni itu dapat kita hadirkan untuk menghangatkan semuanya.
Penulis merasa miris ketika kemarin mendapati satu warna justru saling “gontok-gontokan” komentar mengenai hal yang memang mereka pancarkan dari sudut yang berbeda. Satu warna itu menghasilkan kesan warna yang saling berseberangan sehingga membiaskan mereka untuk tidak dapat menyadari bahwa satu warna tertentu dapat menghasilkan warna yang lain, yang bila mana mereka gunakan untuk memandang satu hal yang sama pun akan menghasilkan warna yang benar-benar berbeda. Tidak perlu satu warna itu memaksakan bahwa warnanya sendiri lah yang indah, benar, dan memangdang bahwa warna lain itu jelek dan salah.
Indahnya kehidupan yang dihadirkan dari adanya spektrum warna yang totally berbeda bukan merupakan sebuah harapan tanpa ada suatu kejelasan kapan dan dimana bakal terjadi. Spektrum warna itu dapat diciptakan. Siapa yang menciptakannya? Ya kita semua. Kita hanya perlu membawa spektrum kita sendiri untuk kemudian kita susun dengan spektrum orang lain, tidak peduli pun siapa mereka. Spektrum kita yang dihadirkan di atas panggung kehidupan itu bukanlah sebuah spektrum yang serampangan memaksakan spektrum warna kita terhadap spektrum orang lain. Masing-masing spektrum tersusun dari dan membawa muatannya sendiri-sendiri; bukan untuk diadu spektrum mana yang paling kuat atau dominan tetapi untuk mengkombinasikan semua spektrum tersebut untuk menghadirkan lengkungan sinar keindahan yang akan menghadirkan kehangatan dan keceriaan ke semua unsur spektrum tersebut.
Hijau bukanlah warna yang boleh menganggap bahwa warna merah adalah jahat. Warna merah bukanlah warna yang punya hak untuk menghakimi bahwa segala hal yang warna kuning miliki adalah haram. Warna kuning bukanlah warna yang memiliki keistimewaan untuk menganggap bahwa emas hanya identik dengan warnanya sendiri. Warna biru bukanlah warna yang berhak mencuri emas dari warna kuning untuk menguasai dengan cara-cara yang kotor sembari meneriaki bahwa kuninglah yang seluruhnya berlumuran lumpur kerakusan. Warna-warna itu hanya akan menghadirkan keindahan bila mereka menyadari bahwa tidak ada satu pun dari mereka yang mampu untuk memonopoli segala hal; memahami bahwa apa yang mereka lakukan bukan sekedar untuk spektrum warnanya sendiri, tetapi ada hak untuk spektrum warna yang lain.
Warna itu adalah perbedaan pendapat, perbedaan sudut pandang, perbedaan posisi, perbedaan hak dan kewajiban, perbedaan unsur dan fungsi sosial, perbedaan suku, agama dan ras, dan perbedaan lainnya yang semuanya seharusnya bukan menghadirkan segmentasi yang mengarah pada perpecahan. Kita semua mengetahui dan meyakini bahwa kita dapat memandang dan hidup di tengah warna-warni yang bermacam-macam dengan membiarkan mereka menghadirkan warna mereka sendiri untuk dapat mengerti dengan hati dan ketulusan kita bahwa keindahan warna-warni itu dapat kita hadirkan untuk menghangatkan semuanya.
Penulis merasa miris ketika kemarin mendapati satu warna justru saling “gontok-gontokan” komentar mengenai hal yang memang mereka pancarkan dari sudut yang berbeda. Satu warna itu menghasilkan kesan warna yang saling berseberangan sehingga membiaskan mereka untuk tidak dapat menyadari bahwa satu warna tertentu dapat menghasilkan warna yang lain, yang bila mana mereka gunakan untuk memandang satu hal yang sama pun akan menghasilkan warna yang benar-benar berbeda. Tidak perlu satu warna itu memaksakan bahwa warnanya sendiri lah yang indah, benar, dan memangdang bahwa warna lain itu jelek dan salah.